Spektrofotometer
-intensitas cahaya hanya ditentukan oleh absorbansi
-hanya digunakan untuk mengukur larutan bening yang berwarna atau dapat diwarnakan dengan cukup bening dan transparan
-cara kerja : melewatkan sinar melalui larutan suspensi, sehingga ketika melewati larutan, maka sebagian sinar akan:
1.diserap (absorpsi)
2.diteruskan (transmisi)
-konsentrasi larutan sebanding dengan intensitas cahaya yang diserap
Turbidimeter
-intensitas cahaya dipengaruhi oleh ukuran dan kestabilan suspensi
-cocok digunakan untuk larutan yang mengandung suspensi/koloid
-cara kerja: melewatkan sinar melalui larutan suspensi, sehingga ketika melewati larutan, maka sebagian sinar akan
1. dihamburkan (didisipasi) dengan penyerapan (absorpsi)
2. dipantulkan (refleksi)
3. dibiaskan (refraksi)
4. diteruskan (transmisi)
-konsentrasi larutan sebanding dengan intensitas cahaya yang diteruskan dan yang dihamburkan / dibaurkan
Afina Fajri's crib
Minggu, 08 Januari 2012
B3
B3 adalah adalah bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Contoh limbah B3 logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zar kimia seperti peptisida, sianida, sulfida, fenol dan sebagainya.
Cd -> dihasilkan dari lumpur dan limbah industri kimia tertentu
Hg -> dihasilkan dari industri klor-alkali, industri cat, kegiatan pertambangan, industri kertas, serta pembakaran bahan bakar fosil
Pb -> dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu
sifat dari limbah B3:
1. Mudah meledak (explosive) yaitu limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan cepat, suhu, tekanan tinggi yang merusak lingkungan. Penanganan secara khusus selama pengumpulan, penyimpanan, maupun pengangkutan. Contoh : gas metan
2. Mudah terbakar (flamable) yaitu limbah yang jika berdekatan dengan api, sumber api, percikan api, gesekan akan mudah menyala atau terbakar dan pada waktu yang lama akan terus terbakar baik selama pengangkutan, penyimpanan, atau pembuangan. Contoh : jenis buangan BBM atau buangan pelarut (benzena, toluena, aceton)
3. Reaktif atau Pengoksidasi (Oxidizing waste) yaitu :limbah yang dapat menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. Contoh : magnesium, perklorat, metil etil keton peroksida.
4. Beracun (toxic waste) yaitu : limbah yang mengandung racun yang membahayakan bagi manusia maupun lingkungan sehingga berkemampuan meracuni, melukai, menjadikan cacat hingga membunuh dalam jangka panjang maupun pendek. Contoh : logam berat Hg, Cr, pestisida, pelarut halogen
5. Menyebabkan infeksi (infectious waste) yaitu :limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang dapat menularkan penyakit atau yang mengandung kuman penyakit. Contoh : cairan tubuh manusia yng terkena infeksi, limbah laboratorium yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
6. Bersifat korosif (corrosive) yaitu limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau dapat mengkorosikan baja yang memiliki pH<2 untuk limbah yang bersifat asam dan pH>12,5 untuk limbah yang bersifat basa. Contoh : sisa asam cuka, sulfat, limbah asam dan baterei
Sumber B3
a.limbah spesifik digolongkan ke dalam jenis industri, sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama (industri pupuk-ammonia phosphorus, pertambangan-logam berat)
b.limbah tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori dan bahan pencemar. Untuk limbah ini berasal dari proses utamanya misalnya dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, inhibitor, korosi, pelarut peral, pengemasan dll.
Cd -> dihasilkan dari lumpur dan limbah industri kimia tertentu
Hg -> dihasilkan dari industri klor-alkali, industri cat, kegiatan pertambangan, industri kertas, serta pembakaran bahan bakar fosil
Pb -> dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu
sifat dari limbah B3:
1. Mudah meledak (explosive) yaitu limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan cepat, suhu, tekanan tinggi yang merusak lingkungan. Penanganan secara khusus selama pengumpulan, penyimpanan, maupun pengangkutan. Contoh : gas metan
2. Mudah terbakar (flamable) yaitu limbah yang jika berdekatan dengan api, sumber api, percikan api, gesekan akan mudah menyala atau terbakar dan pada waktu yang lama akan terus terbakar baik selama pengangkutan, penyimpanan, atau pembuangan. Contoh : jenis buangan BBM atau buangan pelarut (benzena, toluena, aceton)
3. Reaktif atau Pengoksidasi (Oxidizing waste) yaitu :limbah yang dapat menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. Contoh : magnesium, perklorat, metil etil keton peroksida.
4. Beracun (toxic waste) yaitu : limbah yang mengandung racun yang membahayakan bagi manusia maupun lingkungan sehingga berkemampuan meracuni, melukai, menjadikan cacat hingga membunuh dalam jangka panjang maupun pendek. Contoh : logam berat Hg, Cr, pestisida, pelarut halogen
5. Menyebabkan infeksi (infectious waste) yaitu :limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang dapat menularkan penyakit atau yang mengandung kuman penyakit. Contoh : cairan tubuh manusia yng terkena infeksi, limbah laboratorium yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
6. Bersifat korosif (corrosive) yaitu limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau dapat mengkorosikan baja yang memiliki pH<2 untuk limbah yang bersifat asam dan pH>12,5 untuk limbah yang bersifat basa. Contoh : sisa asam cuka, sulfat, limbah asam dan baterei
Sumber B3
a.limbah spesifik digolongkan ke dalam jenis industri, sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama (industri pupuk-ammonia phosphorus, pertambangan-logam berat)
b.limbah tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori dan bahan pencemar. Untuk limbah ini berasal dari proses utamanya misalnya dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, inhibitor, korosi, pelarut peral, pengemasan dll.
Metode 4R
Reuse (Penggunaan Kembali) : pemanfaatan limbah dengan jalan menggunakan kembali untuk keperluan atau fungsi yang sama atau berbeda tanpa mengalami pengolahan fisik/kimia/biologi atau perubahan bentuk.
contoh: menggunakan tas kresek untuk lapisan dalam pada sampah, agar cara pembuangan dan mengolah sampah lebih mudah, menyumbangkan barang-barang yang layak pakai yang tidak digunakan lagi.
Recycle (daur ulang) : metode yang bersifat mengolah limbah kembali melalui pengolaan fisik/kimia/biologi untuk menghasilkan produk yang sama atau produk lain.
contoh: kertas yang dibuat bubur kertas dan diolah kembali menjadi kertas bernilai seni, pengomposan
Reduce : merupakan metode yang digunakan untuk mengurangi limbah dan polusi dengan melakukan pengurangan penggunaan bahan baku produksi/pembatasan pembelian dan pengguanaan produksi secara individu maupun kegiatan usaha
contoh: mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat sampah, pemilahan sampah bahan organik dan anorganik, menghemat penggunaan air, bahan bakar, listrik serta menggunakan seperlunya
Recovery : memproses limbah untuk memperoleh satu atau lebih komponen didalam suatu benda
contoh: rangka baja pada puing bangunan, beton, kayu,logam, pasir, asbes, genteng, batu
ref: Mukhtasor 2006, PIL
contoh: menggunakan tas kresek untuk lapisan dalam pada sampah, agar cara pembuangan dan mengolah sampah lebih mudah, menyumbangkan barang-barang yang layak pakai yang tidak digunakan lagi.
Recycle (daur ulang) : metode yang bersifat mengolah limbah kembali melalui pengolaan fisik/kimia/biologi untuk menghasilkan produk yang sama atau produk lain.
contoh: kertas yang dibuat bubur kertas dan diolah kembali menjadi kertas bernilai seni, pengomposan
Reduce : merupakan metode yang digunakan untuk mengurangi limbah dan polusi dengan melakukan pengurangan penggunaan bahan baku produksi/pembatasan pembelian dan pengguanaan produksi secara individu maupun kegiatan usaha
contoh: mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat sampah, pemilahan sampah bahan organik dan anorganik, menghemat penggunaan air, bahan bakar, listrik serta menggunakan seperlunya
Recovery : memproses limbah untuk memperoleh satu atau lebih komponen didalam suatu benda
contoh: rangka baja pada puing bangunan, beton, kayu,logam, pasir, asbes, genteng, batu
ref: Mukhtasor 2006, PIL
Langganan:
Komentar (Atom)